KETUA DWP HSU TEKANKAN PENTINGNYA ORANG TUA UNTUK MEMILIH POLA ASUH ANAK YANG TEPAT DI ERA DIGITAL
AMUNTAI – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Mislena Marangkir Adi Lesmana, menilai pentingnya memilih pola asuh anak yang tepat di tengah terpaan era digital sekarang ini, sehingga orang tua perlu beradaptasi.
Hal itu disampaikannya saat membuka pertemuan rutin DWP Kabupaten HSU sekaligus sosialisasi ‘Pola Pengasuhan Anak di Era Digital’ di aula Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) HSU, Rabu (21/5/2025).
Lebih lanjut, Mislena memberikan apresiasi dan terimakasih kepada Kepala Dinas dan Karyawan Karyawati DPPPA Kabupaten HSU yang memfasilitasi kegiatan ini sekaligus memberikan sosialisasi.
Menurutnya, kemajuan teknologi digital memiliki dua peranan berbeda, baik dari sisi positif maupun negatif. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk memiliki pola asuh yang sesuai dengan era digital sekarang ini.
Karenanya, Ia berharap adanya sosialisasi ini dapat memberikan motivasi dan masukkan positif bagi para orang tua khususnya bagi ibu-ibu Dharma Wanita dalam mengasuh anak-anaknya.
“Pada kesempatan ini, semoga kita bisa menyimak dan mengambil pelajaran apa yang akan disosialisasikan oleh ibu narasumber,” katanya dihadapan puluhan anggota DWP Kabupaten HSU yang hadir.
Seiring dengan itu, panitia pelaksana, Santy Asikin Noor dalam laporannya menyampaikan, bahwa kegiatan sosialisasi terkait pola asuh anak sangat penting dilakukan terutama di era digital seperti sekarang ini.
Baginya tantangan orang tua di era digital sekarang ini adalah bagaimana meminimalisir penyebaran informasi yang begitu cepat dan mudah diakses melalui gadget, sehingga perlunya peranan aktif orang tua untuk melakukan pengawasan dan pendampingan terhadap anak.
Sementara itu, Konselor DPPPA HSU, Jannatun Nisa, sebagai narasumber menekankan pentingnya memilih pola asuh, asih dan asah sebagai kebutuhan bagi anak.
Ia menjelaskan konsep tersebut, menekankan pentingnya memberikan kasih sayang (asih) dan bimbingan (asah) kepada anak untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang secara optimal.
“Asih” merujuk pada pemberian kasih sayang, perhatian, dan dukungan emosional kepada anak untuk membantu mereka merasa aman, dicintai, dan dihargai.
Sedangkan “Asah” merujuk pada pemberian pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kepada anak untuk membantu mereka mengembangkan kemampuan dan kemandirian.
Dengan menggabungkan asah dan asih, orang tua dapat membantu anak-anak mereka tumbuh menjadi individu yang seimbang, memiliki kemampuan akademis dan sosial yang baik, serta memiliki rasa percaya diri dan harga diri yang positif.
“Apa itu pengasuhan, yaitu proses interaksi antara orang tua dan anak dalam mendukung perkembangan fisik, emosi, sosial, intelektual dan spiritual sehingga anak tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang cerdas, mandiri, sehat, berbudi pekerti yang luhur dan berakhlak mulia,” imbuhnya. (Diskominfosandi Wahyu/Febri)