PLT BUPATI HSU INGATKAN TPPS JAGA KOMITMEN PENURUNAN STUNTING

AMUNTAI – Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Husairi Abdi mengingatkan pentingnya komitmen bersama serta kekompakan kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting(TPPS) dibantu dengan pihak-pihak swasta.

Hal ini seperti disampaikannya saat membuka kegiatan Rembuk Stunting Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (KP2S) Tahun 2022, bersama TPPS Kabupaten HSU di Mess Negara Dipa, Rabu (8/6/2022).

“Kepada semua tim kami harapkan agar tetap solid dalam menjalin kerjasama dan kebersamaan, begitu juga kepada pihak swsta, CSR kami berharap agar memberikan meningkatkan perannya dalam pelaksanaan di Kabupaten Hulu Sungai Utara.” ucap Plt Bupati Husairi.

Lebih lanjut, Husairi mengaku berterimakasih kepada TPPS Kabupaten HSU, yang selama ini telah menunjukkan kerjasama dan kerja kerasnya dengan penuh inovasi serta inspirasi sehingga mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten HSU

“Upaya kita lakukan juga pernah mendapatkan apresiasi/penghargaan KP2S tahun 2020, yaitu terbaik kedua penilaian kinerja kabupaten kota dalam pelaksanaan KP2S untuk lokus nasional, sebagai kabupaten dengan kategori paling inovatif pada penilaian KP2S Kalsel dan sebagai kabupaten paling inspiratif dalam pelaksanaan KP2S provinsi Kalsel.” jelas Husairi

Menurutnya, melihat begitu besar risiko stunting bagi anak balita, maka selayaknya semua pihak melakukan tindakan pencegahan terjadinya risiko stunting sekaligus penurunan stunting di daerah

“Upaya penurunan stunting itu dapat dilakukan melalui dua intervensi, yaitu intervensi mengatasi gizi penyebab spesifik langsung untuk dan intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.” imbuhnya.

Mengatasi penyebab langsung, kata Husairi tentunya diperlukan komitmen bersama, dukungan, kerjasama dan prasyarat pendukung yang mencakup komitmen politik dan kebijakan untuk pelaksanaan, keterlibatan pemerintah dan lintas sektor.

“Jadi kapasitas untuk penurunan stunting dimulai dari pemenuhan prasyarat kerangka, memerlukan pendekatan menyeluruh yang harus didukung serta intervensi konseptual stunting penurunan terintegrasi. sehingga angka stunting di kabupaten Hulu Sungai Utara dapat terus kita turunkan.” pungkasnya

Sekedar informasi, Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan. kondisi gagal tumbuh pada anak balita disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dan terjadinya infeksi berulang.

Stunting juga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak, anak menderita penyakit kronis masa stunting juga memiliki risiko lebih tinggi di dewasanya. bahkan, stunting dan malnutrisi berkurangnya 2-3 persen produk domestik bruto (PDB) setiap tahunnya.

Diperkirakan dalam jangka pendek, stunting akan menyebabkan perkembangan kognitif dan motorik, dan tidak optimalnya ukuran fisik tubuh serta gangguan metabolisme.

Sedangkan dalam jangka panjang, stunting akan menyebabkan menurunnya gangguan struktur dan fungsi saraf dan sel-sel otak yang bersifat permanen dan menyerap pelajaran di usia sekolah yang akan berpengaruh pada produktivitasnya saat dewasa, gagal tumbuh, bahkan berdampak pada kapasitas intelektual yang menyebabkan penurunan kemampuan. (Diskominfosandi/wahyu/aulia)

 53 Total Views

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *