TERIMA KONSULTAN DARI BELANDA, PEMKAB HSU TERUS GENJOT PROGRAM OPTIMALISASI POLDER ALABIO
AMUNTAI – Program optimalisasi kawasan Polder Alabio yang berada di Kecamatan Sungai Pandan, terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan.
Setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan dengan melibatkan eksekutif serta legislatif, kali ini Pemkab HSU kembali melibatkan Konsultan dari Belanda, Erik Reef bersama Sri Nadia PSG dan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dalam rapat konsultasi dalam rangka kelancaran program optimalisasi Polder Alabio.
Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana, menyampaikan perlunya peranan konsultan ini guna membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem di kawasan Polder Alabio.
“Kami harap adanya Mr Erik ini bisa membantu secara langsung kepada Kabupaten Hulu Sungai Utara,” kata Adi Lesmana saat menerima kedatangan konsultan asal Belanda tersebut di Mess Negara Dipa, Jumat (13/6/2025) sore.
Lebih lanjut, menurutnya karena kondisi ekologi Kabupaten HSU dengan Belanda yang tidak jauh dengan kawasan perairan, ia berharap hadirnya Mr Erik sebagai konsultan dari Belanda dapat memberikan masukan terhadap upaya optimalisasi kawasan Polder Alabio sehingga membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem dikawasan tersebut, disesuaikan dengan konteks lokal.
Sementara itu, Wakil Bupati HSU, Hero Setiawan, mengatakan bahwa dalam pertemuan ini dapat diambil garis besar atau kesimpulan yang perlu ditindaklanjuti secara serius terkait program optimalisasi kawasan Polder Alabio yang memiliki luas sekitar 6000 hektare.
“Yang pertama terkait irigasinya, yang kedua masalah gulmanya, yang ketiga masalah pencemarannya, yang keempat masalah sosial nya,” kata Iwan Alabio sapaan akrab Hero Setiawan.
Menurut Iwan, masalah-masalah yang terdapat dalam program optimalisasi Polder Alabio mempunyai keterkaitan, sehingga perlu penanganan serius satu persatu.
Menanggapi hal tersebut, Erik Reef, menekankan beberapa poin penting yang perlu dilakukan agar kawasan Polder Alabio dapat optimal, diantaranya pengatasan masalah gulma, perlunya pemahaman atau manajemen yang baik tentang pertanian bagi para petani, hingga penggunaan pupuk organik yang aman bagi lingkungan.
Menurut konsultan kelahiran Banjarmasin ini, setelah melakukan observasi, Polder Alabio memiliki permasalahan yang kompleks, sehingga tidak hanya pemerintah daerah yang bekerja tetapi juga seluruh masyarakat yang berada di kawasan Polder Alabio tersebut harus terlibat.
Dalam rapat tersebut, disamping dihadiri Sekda dan Wakil Bupati HSU, hadir pula kepala Dinas Pertanian HSU, Haridi, Dinas PUPR HSU serta SKPD terkait lainnya.(Diskominfosandi /Wahyu/ Aulia)
Editor Tim
The post TERIMA KONSULTAN DARI BELANDA, PEMKAB HSU TERUS GENJOT PROGRAM OPTIMALISASI POLDER ALABIO appeared first on Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara.
TERIMA KONSULTAN DARI BELANDA, PEMKAB HSU TERUS GENJOT PROGRAM OPTIMALISASI POLDER ALABIO
AMUNTAI – Program optimalisasi kawasan Polder Alabio yang berada di Kecamatan Sungai Pandan, terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan.
Setelah beberapa kali melakukan pertemuan dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan dengan melibatkan eksekutif serta legislatif, kali ini Pemkab HSU kembali melibatkan Konsultan dari Belanda, Erik Reef bersama Sri Nadia PSG dan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) dalam rapat konsultasi dalam rangka kelancaran program optimalisasi Polder Alabio.
Sekretaris Daerah (Sekda) Hulu Sungai Utara (HSU) Adi Lesmana, menyampaikan perlunya peranan konsultan ini guna membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem di kawasan Polder Alabio.
“Kami harap adanya Mr Erik ini bisa membantu secara langsung kepada Kabupaten Hulu Sungai Utara,” kata Adi Lesmana saat menerima kedatangan konsultan asal Belanda tersebut di Mess Negara Dipa, Jumat (13/6/2025) sore.
Lebih lanjut, menurutnya karena kondisi ekologi Kabupaten HSU dengan Belanda yang tidak jauh dengan kawasan perairan, ia berharap hadirnya Mr Erik sebagai konsultan dari Belanda dapat memberikan masukan terhadap upaya optimalisasi kawasan Polder Alabio sehingga membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas sistem dikawasan tersebut, disesuaikan dengan konteks lokal.
Sementara itu, Wakil Bupati HSU, Hero Setiawan, mengatakan bahwa dalam pertemuan ini dapat diambil garis besar atau kesimpulan yang perlu ditindaklanjuti secara serius terkait program optimalisasi kawasan Polder Alabio yang memiliki luas sekitar 6000 hektare.
“Yang pertama terkait irigasinya, yang kedua masalah gulmanya, yang ketiga masalah pencemarannya, yang keempat masalah sosial nya,” kata Iwan Alabio sapaan akrab Hero Setiawan.
Menurut Iwan, masalah-masalah yang terdapat dalam program optimalisasi Polder Alabio mempunyai keterkaitan, sehingga perlu penanganan serius satu persatu.
Menanggapi hal tersebut, Erik Reef, menekankan beberapa poin penting yang perlu dilakukan agar kawasan Polder Alabio dapat optimal, diantaranya pengatasan masalah gulma, perlunya pemahaman atau manajemen yang baik tentang pertanian bagi para petani, hingga penggunaan pupuk organik yang aman bagi lingkungan.
Menurut konsultan kelahiran Banjarmasin ini, setelah melakukan observasi, Polder Alabio memiliki permasalahan yang kompleks, sehingga tidak hanya pemerintah daerah yang bekerja tetapi juga seluruh masyarakat yang berada di kawasan Polder Alabio tersebut harus terlibat.
Dalam rapat tersebut, disamping dihadiri Sekda dan Wakil Bupati HSU, hadir pula kepala Dinas Pertanian HSU, Haridi, Dinas PUPR HSU serta SKPD terkait lainnya.(Diskominfosandi /Wahyu/ Aulia)
Editor Tim
The post TERIMA KONSULTAN DARI BELANDA, PEMKAB HSU TERUS GENJOT PROGRAM OPTIMALISASI POLDER ALABIO appeared first on Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara.